Selasa, 14 Mei 2013

SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN KALAM DALAM ISLAM



SEJARAH TIMBULNYA ALIRAN KALAM DALAM ISLAM
Oleh : Ali Mursidi

I.                   PENDAHULUAN
Ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan suatu keimanan dalam agama (agama Islam) disertai bukti-bukti yang meyakinkan. Ilmu kalam berdekatan dengan teologi Islam dan filsafat, dimana teologi berasal dari bahasa yunani yaitu Theos yang berarti agama dan logos yang artinya ilmu. Theologi Islam membincang tentang ketuhanan. Filsafat sendiri merupakan ilmu yng menggunakan logika atau cara berfikr menggunakan akal fikiran dan kesadaran.
Ilmu kalam belum dikenal pada masa Rasulullah, tetapi ilmu kalam baru dikenal setelah beliau wafat. Pada masa ini mulai timbul ilmu-ilmu yang lain yang masih berkaitan dengan masalah kepercayaan sehingga ada beberapa golongan yang mulai mentakwil firman-firman Allah dengan pendekatan filsafat atau logika. Timbulnya ilmu kalam juga dilatarbelakangi masalah politik, dari sinilah mulai bermunculan aliran-aliran kalam.

II.                RUMUSAN MASALAH
1. Faktor apakah yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam?
2. Faktor apakah yang mempengaruhi munculnya aliran-aliran kalam?

III.       PEMBAHASAN
A.    Faktor yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam dapat digolongkan menjadi dua bagian. Yaitu faktor-faktor yang datang dari dalam Islam dan kaum muslimin sendiri, dan faktor-faktor yang datang dari luar mereka karena adanya kebudayaan-kebudayaan lain dan agama yang bukan Islam.
1.      Sebab-sebab dari dalam
a.       Qur’an disamping ajakanya kepada tauhid dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu, qur’an  menyinggung pula golongan-golaongan dan agama-agama yang ada pada masa Nabi Muhammah SAW yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan kurang benar.
b.      Munculnya persoalan-persoalan agama dan berusaha mempertemukan dengan nas-nas agama yang kelihatanya saling bertentangan . kemudian datanglah fase penyelidikan dan pemikiran dan membicarakan soal-soal agama secara filosofis. Disinilah kaum muslimim mulai mamakai filsafat untuk memperkuat alasan-alasanya.
c.       Persoalan politik, yaitu soal Khilafat(pimpinan pemerintahan negara). Setelah Rosulullah meninggal dunia, beliau tidak mengangkat seseorang sebagi penggantinya, dan tidak pula menentukan cara pemilihan penggantinya. Karena itu diantara sahabat Muhajirin dan Ansor terdapat perselisihan, masing-masing menghendaki supaya pengganti Rasulullah dari fihaknya.
2.      Sebab-sebab dari luar
a. banyak dari pemeluk Islam yang mula-mula beragama yahudi, masehi dan lain-lain
b.golongan Islam yang dulu, terutama mu’tazilah memusatkan perhatianya untuk penyiaran Islam dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam.
c. Para Mutakallim hendak mengimbangi lawan-lawanya, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan filsafat, terutama segi ketuhanan.[1]
Ilmu kalam menetapkan akidah-akidah Islamiyah dengan jalan mengemukakan dali-dalil dan memepertahankan dalil-dalil itu. Maka ilmu ini tumbuh bersama-sama dengan tumbuhnya Islam dan dia dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi jalan fikiran umat Islam dan keadaan-keadaan mereka.
Maka ilmu ini telah melalui beberapa fase yaitu:
a.       Fase Rasullullah SAW
b.      Fase Khulafaurrashiddin
c.       Fase Bani Ummayah
d.      Fase Bani Abbas
e.       Fase Sesudah Bani Abbas.[2]

B.     Faktor timbulnya aliran-aliran kalam
Dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam, timbulnya aliran-aliran ilmu kalam pertama kali banyak berlatar belakang politik, tetapi dalam perkembangan selanjutnya persoalan politik meningkat menjadi persoalan teologi/ilmu kalam.
Persoalan politik mulai timbul dikalangan muslim seperti yang telah dikemukakan diatas yaitu masalah kholifah(kepala negara). Persoaln politik ini memuncak setelah enam tahun berjalan pasca pemerintahan Abu Bakar dan Umar yaitu pada masa Utsman menjadi kholifah ketiga setelah Rosulullah meninggal dunia.
Kebijakan Utsman dianggap terlalu menguntungkan orang-orang terdekat utsman yaitu Bani Ummayah baik dari segi ekonomi maupun politik, bahkan keluarga Utsman yang masih relatif baru memeluk agama Islam dan belum begitu faham tentang keislaman diberi jabatan penting dalam pemerintahan utsman.
Akibat dari tindakan Utsman ini telah menimbulkan keresahan dikalangan orang-orang yang merasa dirugikan, sehingga keadaan ini menyulut kembali pemusuhan antara Bani Hasyim dengan Bani Ummayah . kemudian dalam keadaan ini muncullah Abdullah bin Saba’ seorang yahudi yang mengaku Islam dan ia telah menghancurkan Islam dari dalam dengan menyalakan api perlawanan terhadap Utsman terutama dari kalangan para pecinta dan pendukung Ali bin Abi Thalib. Kemudian terjadilan pembunuhan terhadap Utsman oleh kaum pemberontak dan kemudian disusul dengan timbulnya perpecahan dikalangan kaum muslimin.
Meskipun dengan  terbunuhnya Utsman ini telah dapat mewujudkan keinginan Ali bin Abi Tholib dan para pendukung beliau menjadi khalifah, namun ketika beliau di baiat dan menduduki jabatan tersebut segera mendapat tantangan dari orang-oarang yang ingin menjadi khalifah. Pertentangan ini kemudian menimbulkan perang shifin.
Dalam pertemuan perdamaian pasca perang shifin ini ternyata Ali dikalahkan secara licik oleh pihak Muawiyah dimana Amr bin Ash telah mengangkat Muawiyah sebagai khalifah secara sefihak. Ali dan para pengikutnya tidak mau menerima putusan perdamaian itu , namun dari akibat perdamaian ini telah menimbulkan perpecahan dikalangan mereka. Dari perpecahan inilah kemudian melahirkan aliran-aliran politik. Selanjutnya karena masing-masing aliran ini saling mengkafirkan, maka berarti mereka telah memasuki bidang ilmu ketuhanan atau ilmu kalam.
Sebagai reaksi terhadap pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh aliran politik tersebut, terutama yang menyangkut masalah ilmu ketuhanan maka timbullah aliran-aliran ilmu kalam.
Menurut as-Syihristani, penggolongan aliran-aliran dalam Islam harus didasarkan atas perselisihan dalam empat persoalan pokok dan persoalan-persoalan lain yang timbul dari padanya. Persoalan empat tersebut ialah:
1.      Sifat-sifat Tuhan dan peng-Esaan sifat. Persoalan ini menimbulkan aliran-aliran: Asy’ariah, karramiah, Mujassimah dan Mu’tazilah.
2.      Qodar dan keadilan Tuhan, perselisihan ini menimbulkan aliran-aliran:                      Qodariyah, Najariah, Jabariyah, Asy’ariah, karramiah.
3.      Janji dan Ancaman(al-wa’du wal wa’idu), nama dan hokum(asma wal akhkam), Persoalan ini menimbulkan aliran-aliran: Murji’ah wa’idiah, Asy’ariah, karramiah,dan Mu’tazilah.
4.      Sama’ dan akal, Persoalan ini menimbulkan aliran-aliran: Syiah, Khawarij, Asy’ariah, karramiah,dan Mu’tazilah.[3]

IV.             KESIMPULAN
1.      Faktor yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam yaitu faktor dari dalam Islam itu sendiri dan factor dari luar Islam.
2.      Sejarah timbulnya ilu kalam melalui beberapa fase.
3.      timbulnya aliran-aliran kalam dalam Islam disebabkan masalah politik yaitu masalah siapa yang pantas menjadi khalifah setelah Rasulullah wafat.
4.      Selanjutnya masalh politik ini berkembang menjadi perselisihan pendapat tentang masalah-masalah ketuhanan hingga muncul aliran-aliran kalam.
5.      Perselisihan ini digolongkan dalam empat persoalan pokok yaitu masalah Sifat-sifat Tahan dan peng-Esaan sifat. Qodar dan keadilan Tuhan. Janji dan Ancaman(al-wa’du wal wa’idu), nama dan hukum(asma wal akhkam). Sama’ dan akal.

V.                PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amien.


DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, A, M.A, Theology Islam (Ilmu Kalam),1982. Jakarta: Bulan Bintang.
Hasbi Ash Shiddieqy. Prof.dr. T.M.  Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam,1992. Jakarta: PT Karya Unipress.
Muhaimmin, Drs. H.M.  ILMU KALAM Sejarah dan aliran-aliran,1999. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.





























[1] A. Hanafi M.A, Theology Islam (Ilmu Kalam),Jakarta: Bulan Bintang. 1982. Hlm.13-19
[2] Prof.dr. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam,Jakarta: PT Karya Unipress, 1992. Hlm. 4
[3] Drs. H.M. Muhaimmin, ILMU KALAM Sejarah dan aliran-aliran,Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1999. Hlm. 7-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar