SEJARAH
TIMBULNYA ALIRAN KALAM DALAM ISLAM
Oleh : Ali Mursidi
I.
PENDAHULUAN
Ilmu
kalam adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan suatu keimanan dalam
agama (agama Islam) disertai bukti-bukti yang meyakinkan. Ilmu kalam berdekatan dengan
teologi Islam dan filsafat, dimana teologi berasal dari bahasa yunani yaitu Theos
yang berarti agama dan logos yang artinya ilmu. Theologi Islam membincang
tentang ketuhanan. Filsafat sendiri merupakan ilmu yng menggunakan logika atau
cara berfikr menggunakan akal fikiran dan kesadaran.
Ilmu kalam belum dikenal pada masa Rasulullah, tetapi ilmu kalam baru
dikenal setelah beliau wafat. Pada masa ini mulai timbul ilmu-ilmu yang lain
yang masih berkaitan dengan masalah kepercayaan sehingga ada beberapa golongan
yang mulai mentakwil firman-firman Allah dengan pendekatan filsafat atau logika.
Timbulnya ilmu kalam juga dilatarbelakangi masalah politik, dari sinilah mulai
bermunculan aliran-aliran kalam.
II.
RUMUSAN MASALAH
1. Faktor apakah yang
mempengaruhi timbulnya ilmu kalam?
2. Faktor apakah yang
mempengaruhi munculnya aliran-aliran kalam?
III. PEMBAHASAN
A. Faktor yang mempengaruhi timbulnya ilmu
kalam
Faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam dapat digolongkan menjadi dua bagian.
Yaitu faktor-faktor yang datang dari dalam Islam dan kaum muslimin sendiri, dan
faktor-faktor yang datang dari luar mereka karena adanya kebudayaan-kebudayaan
lain dan agama yang bukan Islam.
1.
Sebab-sebab dari dalam
a. Qur’an disamping ajakanya kepada
tauhid dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu, qur’an menyinggung pula golongan-golaongan dan
agama-agama yang ada pada masa Nabi Muhammah SAW yang mempunyai
kepercayaan-kepercayaan kurang benar.
b.
Munculnya persoalan-persoalan agama dan berusaha
mempertemukan dengan nas-nas agama yang kelihatanya saling bertentangan .
kemudian datanglah fase penyelidikan dan pemikiran dan membicarakan soal-soal
agama secara filosofis. Disinilah kaum muslimim mulai mamakai filsafat untuk
memperkuat alasan-alasanya.
c.
Persoalan politik, yaitu soal Khilafat(pimpinan
pemerintahan negara). Setelah Rosulullah meninggal dunia, beliau tidak
mengangkat seseorang sebagi penggantinya, dan tidak pula menentukan cara
pemilihan penggantinya. Karena itu diantara sahabat Muhajirin dan Ansor terdapat
perselisihan, masing-masing menghendaki supaya pengganti Rasulullah dari
fihaknya.
2. Sebab-sebab dari luar
a.
banyak dari pemeluk Islam yang
mula-mula beragama yahudi, masehi dan lain-lain
b.golongan Islam yang dulu, terutama mu’tazilah memusatkan perhatianya
untuk penyiaran Islam dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam.
c. Para Mutakallim hendak mengimbangi
lawan-lawanya, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan filsafat, terutama
segi ketuhanan.[1]
Ilmu kalam
menetapkan akidah-akidah Islamiyah dengan jalan mengemukakan dali-dalil dan
memepertahankan dalil-dalil itu. Maka ilmu ini tumbuh bersama-sama dengan
tumbuhnya Islam dan dia dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi
jalan fikiran umat Islam dan keadaan-keadaan mereka.
Maka
ilmu ini telah melalui beberapa fase yaitu:
a. Fase Rasullullah SAW
b. Fase Khulafaurrashiddin
c. Fase Bani Ummayah
d. Fase Bani Abbas
e. Fase Sesudah Bani Abbas.[2]
B.
Faktor timbulnya
aliran-aliran kalam
Dalam
sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam, timbulnya aliran-aliran ilmu kalam
pertama kali banyak berlatar belakang politik, tetapi dalam perkembangan
selanjutnya persoalan politik meningkat menjadi persoalan teologi/ilmu kalam.
Persoalan
politik mulai timbul dikalangan muslim seperti yang telah dikemukakan diatas
yaitu masalah kholifah(kepala negara). Persoaln politik ini memuncak setelah
enam tahun berjalan pasca pemerintahan Abu Bakar dan Umar yaitu pada masa
Utsman menjadi kholifah ketiga setelah Rosulullah meninggal dunia.
Kebijakan Utsman
dianggap terlalu menguntungkan orang-orang terdekat utsman yaitu Bani Ummayah baik
dari segi ekonomi maupun politik, bahkan keluarga Utsman yang masih relatif
baru memeluk agama Islam dan belum begitu faham tentang keislaman diberi
jabatan penting dalam pemerintahan utsman.
Akibat dari
tindakan Utsman ini telah menimbulkan keresahan dikalangan orang-orang yang
merasa dirugikan, sehingga keadaan ini menyulut kembali pemusuhan antara Bani
Hasyim dengan Bani Ummayah . kemudian dalam keadaan ini muncullah Abdullah bin
Saba’ seorang yahudi yang mengaku Islam dan ia telah menghancurkan Islam dari
dalam dengan menyalakan api perlawanan terhadap Utsman terutama dari kalangan
para pecinta dan pendukung Ali bin Abi Thalib. Kemudian terjadilan pembunuhan
terhadap Utsman oleh kaum pemberontak dan kemudian disusul dengan timbulnya
perpecahan dikalangan kaum muslimin.
Meskipun
dengan terbunuhnya Utsman ini telah
dapat mewujudkan keinginan Ali bin Abi Tholib dan para pendukung beliau menjadi
khalifah, namun ketika beliau di baiat dan menduduki jabatan tersebut segera
mendapat tantangan dari orang-oarang yang ingin menjadi khalifah. Pertentangan
ini kemudian menimbulkan perang shifin.
Dalam
pertemuan perdamaian pasca perang shifin ini ternyata Ali dikalahkan secara licik
oleh pihak Muawiyah dimana Amr bin Ash telah mengangkat Muawiyah sebagai
khalifah secara sefihak. Ali dan para pengikutnya tidak mau menerima putusan
perdamaian itu , namun dari akibat perdamaian ini telah menimbulkan perpecahan
dikalangan mereka. Dari perpecahan inilah kemudian melahirkan aliran-aliran
politik. Selanjutnya karena masing-masing aliran ini saling mengkafirkan, maka
berarti mereka telah memasuki bidang ilmu ketuhanan atau ilmu kalam.
Sebagai
reaksi terhadap pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh aliran politik
tersebut, terutama yang menyangkut masalah ilmu ketuhanan maka timbullah
aliran-aliran ilmu kalam.
Menurut
as-Syihristani, penggolongan aliran-aliran dalam Islam harus didasarkan atas
perselisihan dalam empat persoalan pokok dan persoalan-persoalan lain yang
timbul dari padanya. Persoalan empat tersebut ialah:
1. Sifat-sifat Tuhan dan peng-Esaan sifat.
Persoalan ini menimbulkan aliran-aliran: Asy’ariah, karramiah, Mujassimah dan
Mu’tazilah.
2. Qodar dan keadilan Tuhan, perselisihan ini
menimbulkan aliran-aliran: Qodariyah, Najariah, Jabariyah, Asy’ariah,
karramiah.
3. Janji dan Ancaman(al-wa’du wal wa’idu),
nama dan hokum(asma wal akhkam), Persoalan ini menimbulkan aliran-aliran:
Murji’ah wa’idiah, Asy’ariah, karramiah,dan Mu’tazilah.
4. Sama’ dan akal, Persoalan ini menimbulkan
aliran-aliran: Syiah, Khawarij, Asy’ariah, karramiah,dan Mu’tazilah.[3]
IV.
KESIMPULAN
1.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam yaitu faktor
dari dalam Islam itu sendiri dan factor dari luar Islam.
2.
Sejarah timbulnya ilu kalam melalui beberapa fase.
3.
timbulnya aliran-aliran kalam dalam Islam disebabkan
masalah politik yaitu masalah siapa yang pantas menjadi khalifah setelah Rasulullah
wafat.
4.
Selanjutnya masalh politik ini berkembang menjadi
perselisihan pendapat tentang masalah-masalah ketuhanan hingga muncul
aliran-aliran kalam.
5. Perselisihan ini
digolongkan dalam empat persoalan pokok yaitu masalah Sifat-sifat Tahan dan peng-Esaan sifat. Qodar dan
keadilan Tuhan. Janji dan Ancaman(al-wa’du wal wa’idu), nama dan hukum(asma wal
akhkam). Sama’ dan akal.
V.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami sampaikan, kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, A, M.A, Theology Islam
(Ilmu Kalam),1982. Jakarta: Bulan Bintang.
Hasbi Ash Shiddieqy. Prof.dr.
T.M. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam,1992. Jakarta: PT Karya
Unipress.
Muhaimmin, Drs. H.M. ILMU KALAM Sejarah dan aliran-aliran,1999.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[1] A. Hanafi M.A, Theology Islam (Ilmu
Kalam),Jakarta: Bulan Bintang. 1982. Hlm.13-19
[2] Prof.dr. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy.
Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam,Jakarta: PT Karya Unipress, 1992.
Hlm. 4
[3] Drs. H.M. Muhaimmin, ILMU KALAM
Sejarah dan aliran-aliran,Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1999. Hlm. 7-14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar